Rabu, 26 Juli 2017

SEMUT HITAM (Dolichoderus bituberdulatus) PENGENDALI HAYATI HAMA PBK



Oleh
Ardin Gandhi, S.P.
Penyuluh Pertanian Muda Kab. Luwu Utara



Penggunaan pestisida secara berlebihan telah merusak keseimbangan makluk hidup.  Penggunaan bahan tersebut dapat mengakibatkan serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) meningkat serta  populasi serangga dan mikroorganisme antagonis yang berperan sebagai agens pengendali hayati menjadi menurun.  Pengalaman tersebut menyadarkan pentingnya penerapan sistim  Pengendalian Hama Terpadu(PHT), yang memaksimalkan penerapan berbagai teknik pengendalian OPT ramah lingkungan secara komprehensif dan mengurangi penggunaan pestisida secara tepat.

"Pengendalian hayati adalah pemanfaatan musuh  alami untuk mengendalikan serangga hama atau penggunaan agens antagonis untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman"

Pada dasarnya, setiap serangga hama mempunyai musuh alami yang dapat berperan dalam pengaturan populasinya.  Musuh alami serangga  hama adalah komponen utama dari pengendalian alamiah, yang merupakan bagian dari ekosistem dan sangat penting  peranannya dalam mengatur keseimbangan ekosistem tersebut.
Serangga hama penggerek buah kakao (PBK, Conopomorpha cramerella) dan penghisap buah dan pucuk kakao (Helopeltis sp.) merupakan hama utama pada tanaman kakao.  Kerugian akibat serangan kedua hama tersebut sangat dirasakan pada budidaya tanaman kakao.  Hama PBK dapat menurunkan produksi lebih dari 80 % apabila tidak dilakukan pengendalian sama sekali, sedangkan hama Helopeltis spp. Mengakibatkan penurunan produksi lebih dari 60 %.  

Mengenal Semut Hitam
Semut hitam pekerja dikenal dengan nama ilmiah Dolichoderus bituberdulatus, termasuk berukuran 4-5 mm dan biasanya berdampingan dengan kutu putih Cataenococcul hispidus. Sarang  semut hitam banyak dijumpai dipohon rambutan, sirsak, kelapa dsb dan ciri khas semut ini  adalah apabila istirahat seolah-olah seperti duduk dengan bagian perut menempel pada bagian batang.  Semut ini tidak menggigit, hanya kadang-kadang mengeluarkan asam semut yang terasa pedas apabila terkena mata.  Oleh karena itu jenis semut ini kurang berbahaya bagi pekerja kebun.


Cara Memelihara Semut Hitam di Kebun Kakao
Semut hitam adalah termasuk serangga yang hidup berkelompok  atau disebut juga serangga social.  Serangga demikian biasanya mendominasi lingkungan perkembangbiakannya, sehingga apabila ada kelompok serangga lain atau jenis semut lain yang mendiami tempat perkembangannya  pasti akan diusir atau akan saling menyerang sehingga yang bertahan hanya satu jenis semut saja.  Hal ini perlu diperhatikan dalam memapankan semut hitam dalam satu ekosistem.  Apabila dijumpai jenis semut lain  dalam ekosistem tersebut maka harus dihilangkan terlebih dahulu dengan cara dikendalikan menggunakan bahan kimia atau insektisida.
 Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam memapankan semut hitam pada pertanaman kakao adalah :


  1. Apabila terdapat jenis semut lain maka semut tersebut harus dihilangkan terlebih dahulu dengan cara disemprot dengan insektisida yang efektif.
  2. Lakukan pemasangan sarang semut. Menggunakan daun kelapa kering yang telah diikat atau daun kakao kering yang ditempatkan dalam kantong plastik.  Juga dapat dibuat menggunakan daun kakao kering yang digulung.  Setiap pohon kakao dipasang minimal 3 (tiga) buah sarang
  3. Apabila pada lokasi pemapanan belum ditemukan semut hitam sama sekali maka perlu dicarikan semut hitam dari luar dengan cara memasang sarang semut hitam yang telah dihuni.
  4. Untuk mempercepat pemapanan semut hitam dan menjaga populasinya tetap tinggi perlu dilakukan pembiakan kutu putih pada pertanaman kakao tempat pengembangan semut hitam.  Cara introduksi kutu putih dapat dilakukan dengan cara menempelkan sayatan kulit buat kakao pada batang/cabang kakao.  Dengan memasukan kutu putih ke kebun kakao maka semut hitam akan terjamin makanannya dari embun madu yang dikeluarkan kutu putih.

Sarang buatan untuk semut
Pemeliharaan Semut Hitam
  • Untuk pemeliharaan semut hitam agar populasinya tetap tinggi dan berkembang meluas, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :Tidak menyemprotkan insektisida pada lokasi pengembangan/sarang semut hitam,Pembaharuan sarang harus dikerjakan paling tidak setiap 6 bulan sekali apabila sarang semut telah kelihatana lapuk.
  • Menghilangkan koloni  jenis semut lain selain semut hitam, misalnya semut gramang, semut angrang dsb, dengan cara penyemprotan insektisida yang efektif.
  • Membiakkan kutu putih secara terus menerus pada pohon-pohon kakao yang populasi kutu putihnya kurang.

Kutu Putih menghasilkan makanan bagi semut hitam
  • Tidak mengubah ekosistem pertanaman kakao secara darastis misalnya dengan pemangkasan berat sehingga akan mengubah lingkungan mikro pada pertanaman kakao sehingga tidak sesuai dengan perkembangan semut hitam. Pemangkasan hendaknya dilakukan secara ringan tetapi dengan frekuensi yang sering.
·         Pemapanan semut hitam akan menjadi mudah dan perkembangan semut dapat lebnih dipertahankan apabila tanaman kakao ditumpangsari dengan tanaman kelapa, karena tanaman kelapa banya menyediakan makanan semut hitam dan daunnya bisa dijadikan sebagai sarang. 

Semut hitam pada tanaman kakao akan berdampak positif mengendalikan hama utama tanaman kakao yaitu :

Hama PBK   
Dengan meluasnya serangan hama PBK di Indonesia saat ini, semut hitam merupakan cara pengendalian biologi yang memiliki prospek untuk dikembangkan dengan biaya murah, aman bagi lingkungan dan berkesinambungan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa,agar  semut hitam efektif mengendalikan PBK maka populasi semut hitam harus mencakup 70 % atau lebih dari buah di tiap pohon kakao.
Semut hitam yang mengendalikan hama PBK dengan
cara memangsa telur/larva yang terdapat pada buah.

Hama Helopelthis spp/ busuk buah.  
Sejak lama telah terbukti bahwa semut hitam dapat mengendalikan hama Helopelthis spp.  Agar pengendalian efektif  populasi semut hitam minimal terdapat pada 60 % buah dalam tiap pohon.

Hama Tikus dan Tupai.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada buah-buah kakao yang diselimuti oleh semut hitam ternyata tidak disukai oleh hama tikus dan tupas, sehingga semut hitam juga  dapat digunakan untuk  mengendalikan kedua hama rodensia tersebut.
Karena pengendalian menggunakan semut hitam tidak melibatkan pengendalian dengan pestidida , maka tanaman kakao yang dikendalikan menggunakan semut hitam akan bebas dari kandungan pestisida.  Hal ini akan memberikan nilai tambah dalam  kesehatan dan pelestarian lingkungan.  




Sabtu, 09 April 2016

Materi Penyuluhan " Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS)"

MATERI PENYULUHAN
“PERANGKAT UJI TANAH SAWAH (PUTS)"

Oleh: 
Ardin Gandhi, SP.
Penyuluh Pertanian Muda- Luwu Utara

Penyuluhan dikatakan berjalan diindikasikan dengan terdesiminasinya sejumlah informasi dan teknologi kepada pelaku utama dalam mengelola usaha taninya.  Seberapa besar informasi yang dapat diserap oleh petani sangat dipengaruhi oleh berbagai factor, diantaranya adalah pemilihan materi dan metode yang cocok digunakan dalam pelaksanaan penyuluhan.  Materi penyuluhan adalah bahan yang akan disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk menyangkut informasi teknologi, rekayasa social, manajemen dan  ekonomi dan kelestarian lingkungan hidup.  Sedangkan metode adalah cara menyampaikan materi penyuluhan pertanian kepada pelaku utama dan pelaku usaha.
     Sebagai penyuluh tentu tidak sulit dalam menentukan materi apa yang akan diberikan, banyak dalam “data base” kita tentang materi penyuluhan, mulai dari budidaya sampai dengan teknologi pengolahan yang berwawasan lingkungan.  Namun dalam hal ini ada beberapa hal yang patut untuk dipertimbangkan dalam menentukan materi penyuluhan seperti : tingkat kesukaran, keuntungan, kepraktisan, kesesuaian dll.  Disamping itu perlu diperhatikan sarana yang tersedia, alat bantu dan alat peraga yang kita miliki.
Sebagai contoh kami disini mengambil “Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS)”  sebagai materi penyuluhan kami yang telah kami bawakan dalam kelompok tani beberapa musim tanam lalu.  Mungkin beberapa teman penyuluh berpendapat bahwa materi ini tidak cocok untuk petani tetapi hanya bagi penyuluh, agak rumit bagi petani karena menyangkut alat dan bahan yang digunakan sangat jarang dijumpai/ bahkan masih baru bagi petani.
Uji tanah sawah ini sangata menarik dan menyenangkan serta informative bagi petani, bila penyajiannay kita ciptakan metode yang sederhana mungkin dan dalam suasana yang menyenangkan.  Mengajak petani untuk lebih dekat mengenal sawah mereka mengetahui unsure apa yang berlebih dan kurang sehingga mereka lebih arif dan bijaksana mengelolahnya terutama dalam hal penggunaan pupuk berimbang dalam rangka mewujudkan pertanian yang lestari dan berkelanjutan.

SESUAIKAN KONDISI
Materi PUTS dilakukan pada saat sesudah panen dan sebelum turun tanam.  Pada saat setelah panen kebanyakan petani membiarkan sawahnya (bero) untuk diistrahatkan sebelum memasuki MT berikut.  Pada kondisi ini saatnya yang tepat untuk menyampaikan materi PUTS kepada petani.  Selain materi pembelajaran ilmiah bagi mereka, juga menciptakan suasana berbeda dari pertemuan-pertemuan sebelumnya.
Uraikan secara umum maksud dan tujuan
Sebelum menyampaikan materi yang lebih banyak prakteknya, berikan sedikit pengantar mengenai pemupukan berimbang.  Apa pengertiannya dan apa manfaat yang diterima dengan melakukan pemupukan berimbang.  Arahkan pikiran petani dan fokus pada 2 (dua) hal : 1. Jenis pupuk dan ; 2) dosis pupuk, yang dapat digunakan sebagai acuan rekomendasi pemupukan berimbang pada padi sawah.

KELOMPOK KERJA
Pada umumnya transfer teknologi dengan metode praktek kelompok akan berjalan lancar bila seluruh anggota terlibat (partisipatif) tidak ada yang terlihat diam atau pasif.  Untuk itu bagi kelompok dalam 4 (empat) kelompok kecil (kelompok kerja) yang terdiri dari 5-6 orang anggota.  Beri tugas masing-masing kelompok untuk penetapan status  N, P, K serta pH tanah.  Beri juga tugas untuk masing-masing anggota kelompok sesuai metode praktek seperti : Sebagai pemandu (pembaca panduan praktek), mengambil sample tanah, analisis tanah, pencatat/pengamat waktu dan hasil praktek.  Sebelum praktek dimulai terlebih dulu beri pengantar praktek terutama nama alat dan bahan serta kegunaan agar petani tidak salah. Bagi bahan-bahan (pereaksi) ke kelompok kerja sesuai dengan status hara apa yang akan diamati.

DISKUSIKAN DAN BUAT KESIMPULAN
Dalam praktek sebagai pemandu, kita diharapkan tidak terlalu banyak terlibat, biarkan peserta bekerja beri  mereka kepercayaan bahwa mereka dapat dengan mudah melakukan dan menyelesaikannya.  Setelah selesai pengamatan tugaskan masing-masing kelompok untuk memaparkan hasil kerja, catat hasil pengamatan mereka dan buatkan rekomendasi pemupukan spesifik lokasi padi sawah.


Banyak pelajaran dan pengalaman yang bisa kita dapatkan dari kegiatan diatas, salah satunya adalah terlaksananya fungi kelompok tani sebagai kelas belajar dan wahana kerja sama.  Pengalaman yang mungkin baru pertama bagi mereka yang menarik untuk diceritakan bagi saudara ataupun kerabat yang belum berkelompok.  Bagi kita sebagai penyuluh sudah jelas tambahan informasi dan sebagai referensi kita sebagai rekomendasi pemupukan padi sawah di wilayah binaan disamping itu juga dapat digunakan sebagai kajian yang dapat digunakan sebagai angka kredit.

Selasa, 15 September 2015

PENGAIRAN BASAH KERING PADI SAWAH

PENGAIRAN BERSELANG PADI SAWAH

Intermitten
  (Alternatif Basah Kering)

Oleh

Ardin Gandhi, SP.
Penyuluh Pertanian Muda Kab. Luwu Utara


Sistim irigasi berselang atau intermittent irrigation adalah sistim pengairan  adalah suatu konsep penghematan penggunaan air melalui pengaturan kondisi air di lahan.  Pada irigasi berselang,lahan diatur pada kondisi tergenang dan kering secara bergantian sesuai dengan kondisi lahan dan fase pertumbuhan.  Kondisi lahan harus diperhatikan berkaitan dengan sumber air yang digunakan. Air diberikan 1 hari basah dan 5 hari dikeringkan kecuali pada saat pembungaan dan pemasakan biji.


Sistem pengairan alternasi basah kering tidak mempengaruhi pertumbuhan maupun hasil padi dengan peningkatan efisiensi hingga sekitar 20 %. Adapun keunggulan Intermitten adalah antara lain :

  1. Penghematan konsumsi air 
  2. Tanaman lebih tahan rebah
  3. Memberi kesempatan akar untuk mendapatkan udara sehingga lebih   berkembang
  4. Mengakibatkan jasad renik mikroba karena temperatur    meningkat Menghambat perkembangan hama (penggerek batang, wereng  coklat, keong mas), dan  penyakit (busuk batang dan busuk  pelepah daun,
  5. Dapat menekan keracunan tanaman akibat akumulasi besi (Fe) dalam tanah.

Pengairan berselang tergantung jenis tanah dan pola pengairan. Pemberian airnya adalah sebagai berikut :

  1. Tanam bibit air macak-macak
  2. Secara berangsur tanah diairi 2 - 5 cm s.d 10 hari
  3. Biarkan sawah mengering 5 - 6 hari
  4. Setelah terlihat permukaan tanah retak, airi kembali 5 cm
  5. Keringkan tanpa di airi 5 - 6 hari, lalu airi kembali 5 cm
  6. Ulangi hal diatas hingga fase stadia pembungaan
  7. Fase keluar bunga sampai dengan 10 hari sebelum panen diairi setinggi 5 cm, kemudian keringkan. 






Salah satu metode pengairan berselang yang dapat diukur secara praktis adalah pengairan basah kering / Alternate Wetting and Drying (AWD), pengaturan air di lahan pada kondisi tergenang dan kering secara bergantian).
AWD dipraktekkan mulai tanam sampai satu minggu sebelum tanaman berbunga, Sawah baru diairi apabila kedalaman muka air tanah mencapai + 5 cm diukur dari permukaan tanah. Hal ini dapat diketahui dengan bantuan alat sederhana dari paralon, bamboo atau botol bekas minuman yang dilubangi dibenamkan ke dalam tanah.


Cara pemasangan bambu atau paralon yang telah dilubangi adalah dengan menanam pada petakan sawah sedalam 20 cm.